Membahas tentang kedewasaan..kedewasaan adalah proses..satu fase setelah remaja..waktu dimana kita sudah bisa berdikari...mampu berfikir jernih...bisa membedakan mana yang baik dan buruk...dan tahu sebab serta akibat bila kita melakukan sesuatu
Masa remaja adalah masa yang paling indah..benar begitu adanya bukan..tak bisa dipungkiri..masa remaja adalah masa yang sangat kritis...karena pada usia itu emosi masih labil...sering berubah pikiran semudah kita membalik tangan...dan masa remaja adalah saat dimana kebanyakan anak muda mengenal " PACARAN "
PACARAN...semuanya pasti pernah mengalaminya bukan..hahaha...mulai dari yang namanya cinta monyet..kencan dimalam minggu...nonton dibioskop..apel ( bukan buah loh ya...xixixixixi )...sampai ngedate..hmmm indahnya serasa dunia milik berdua..( yang lain numpang dan ngontrak aza yah...hahahahahhahahaha )
Tapi seiring pesatnya kemajuan teknologi..terutama kemajuan teknologi informasi dan akses data...muncul lah satu problem baru..KEDEWASAAN DINI..cara berpacaran sudah melenceng jauh dari norma kesopanan bahkan sudah menjurus pada asusila...tak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi 5 tahun yang akan datang...bila KEDEWASAAN DINI sudah terlanjur menjamur dan menjadi virus yang menyerang sel sel PACARAN itu sendiri...banyak terjadi kasus hamil diluar nikah...aborsi...dan masih banyak lagi masalah yang akan muncul..hmm....sungguh memprihatinkan..lalu siapa yang salah...dan bagaimana solusinya...
Tadi malam dapat sebuah berita heboh dari temen dari sebuah surat kabar...ini dia beritanya
http://regional.kompas.com/read/2010/12/17/22224814/80.Persen.Remaja.Putri.Pernah.Ngeseks-5
hmmm..sungguh memprihatinkan...semula agak syok tapi lama lama saya juga mulai menyadari kalo memang apa yang dituliskan diberita itu memang benar adanya namun keakuratannya saya masih sanksi...pergaulan remaja sudah semakin bebas...saking bebasnya 80 % remaja dikota P********** sudah pernah melakukan hubungan seks...wow..sebuah angka yang fantastis menurut saya...tinggal 20 % yang masih mempertahankan keperawanannya...20 % dikalikan remaja sekarang berapa yah jumlahnya....hohohohohoho...
Siapa yang salah...Pelakunya patut dipersalahkan..bukan bermaksud menghakimi..tapi bila pelaku memiliki iman yang kuat..tahu dan paham betul norma kesopanan serta asusila mungkin itu tidak akan terjadi....lingkungan keluarga yang sehat, beriman dan saling menyayangi adalah sebuah filter yang bisa meminimalisir kejadian itu..kalo untuk mengurangi..agak susah mungkin...
Orang tua harusnya juga paham betul kondisi psikologis anaknya..jangan terlalu dikekang..karena suatu saat anak akan memberontak dan mencari pelampiasan...dan seks pranikah adalah salah satunya...hmmm...kedewasaan dini yang memakan korban
Mungkin dengan mengenalkan yang namanya PACARAN SEHAT juga bisa sedikit meminimalisir kejadian tersebut..jadi teringat dengan lirik lagunya astrid_tetap perawan
jika kau ingin jadi pacarku
jangan mengharapkan dapatkan itu
silahkan pergi tinggalkan aku
takkan merubahku, inilah aku
reff:
mungkin aku stupid, mungkin aku crazy
tapi ku bangga tetap perawan
meski sometimes aku lonely, seringku patah hati
tapi aku bangga tetap perawan
jika kau ingin jadi pacarku
jangan bermimpi kau lakukan itu
peluk cium sih oke bagiku
pacaran sehat gak pakai nafsu
repeat reff
akan ku jaga karna ini mahkota
bila tiba waktunya ku berikan atas nama cinta
mungkin aku stupid, mungkin aku crazy
meski sometimes aku lonely, seringku patah hati
Pacaran sehat gag pakai nafsu..sebab nafsu yang akan menjerumuskan pada tindakan asusila
1. Sehat fisik
Sehat secara fisik berarti tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik memang lebih kuat, bukan berarti cowok dapat seenaknya menindas kaum cewek.
2. Sehat emosional
Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian, dan juga keterbukaan. Kita tidak hanya dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.
3. Sehat sosial
Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga dan kita tidak selalu fokus hanya pada pacar saja.
4. Sehat seksual
Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko.
Nah..bagaimana agar pacaran kita sehat dan tetap awet? Disini kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Dalam berpacaran, mungkin saja kita menemukan perbedaan prinsip, khususnya tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal itu adalah wajar, asalkan tetap saling menghargai. Setiap orang, khususnya remaja, mempunyai hak untuk bicara secara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsipnya masing-masing.
Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita tidak tahu bagaimana mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita juga harus mengerti atau memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
Perlu juga ditanamkan mulai sejak dini..bila PACARAN itu bukan SEKS..kalo cium tangan dan cium pipi..
bolehlah asal tidak keluar dari norma kesopanan dan asusila..( jangan ciuman ditempat umum...xixixiix...)
No seks before married and PACARAN SEHAT harus dimulai dari sekarang
0 komentar:
Posting Komentar